Alat Pemikat Wallet Raih Inovasi Produk Terfavorit
ITS kembali menoreh prestasi. Kali ini, giliran Ahmad Rizal Mirza Muchsinin dkk yang sukses mengharumkan nama kampus perjuangan. Berbekal informasi yang didapat setelah mengikuti Roadshow GS Astra Power of Innovation Awards pada Oktober lalu, ia bersama rekannya berhasil menjadi inovator favorit Indonesia pada ajang serupa. Selain itu, tim ini juga berhasil menduduki posisi keempat dari tujuh finalis yang diundang ke Jakarta untuk mempresentasikan karyanya, Jumat (12/12) lalu.
Dikatakan Rizal, keikutsertaannya dalam ajang yang menekankan inovasi dari mahasiswa ini adalah bentuk kepeduliannya dalam membantu masyarakat dengan cara menciptakan produk teknologi. Produk tersebut berupa Alat Otomasi Pengatur Kacasusu dengan pemanfaatan fuzzy logic system.
Fuzzy logic system merupakan cara mengontrol lima aspek yang sangat berpengaruh terhadap burung wallet untuk membuatnya tetap tinggal di habitat mikro. Kelima aspek tersebut adalah kelembapan, aroma, cahaya, suara dan suhu (Kacasusu). “Fungsi alatnya yakni memberikan situasi lingkungan yang serupa dengan habitat asli burung walet,” jelasnya.
Rizal tak sendiri, dalam membuat produk ini, ia ditemani oleh empat rekannya. Antara lain, Muhammad Imron Dwi Prasetyo (PENS), Muchtarul Faisol (Teknik Industri 2011), Pamungkas Dwi Admaja (Teknik Insustri 2011), Ahmad Nur Arif (Teknik Industri 2012). Mereka menciptakan alat ini karena dilatarbelakangi ketiadaan alat yang terintegrasi dalam usaha memikat burung wallet. “Kebanyakan yang ada di masyarakat kan masih menggunakan alat manual, belum terotomasi,” ujarnya.
Lantas, percobaan mereka dalam membuat prototype produk pun tak lepas dari kendala. Dengan waktu hanya satu minggu, tim yang anggotanya mayoritas dari Jurusan Teknik Industri ini mengungkapkan kesulitannya untuk mewujudkan prototype alat mereka. “Namun, berkat kerjasama tim, Alhamdulillah kita bisa menyelesaikan tepat waktu,” ucap mahasiswa asal Kota Lamongan ini. Ajang GS Astra Power of Innovation Awards ini merupakan ajang perdana yang diikutinya selama menjadi mahasiswa ITS. “Ini yang perdana, tapi ke depan masih ingin terus berinovasi dengan temuan-temuan lainnya,” ujarnya. Setelah ini, Rizal dan kawan-kawan juga berencana mengikutsertakan karya yang berada di bawah bimbingan Prof Iwan Vanany ST MT PhD dan Agus Muhammad Hatta ST MT PhD ini dalam Mandiri Young Technopreneur (MYT) 2014. (owi/guh)
(Sumber : https://www.its.ac.id/berita/14549/id)